Gara-gara minggu kemarin sekolah libur, daku jadi suka nonton tv pagi-pagi. Ternyata di acara 8-11 Metro TV tiap selasa pagi ada program baru tentang cara mengatur uang atau investasi gitu berjudul Your Money. Karena belakangan ini daku lagi suka ngedengerin acara-acara, talkshow, atau cuma sekedar cerita teman-teman tentang gimana caranya berinvestasi, daku jadi kerajingan nyari info. Dimulai dari membaca-baca blognya Fany soal investasi reksadana, kemudian merambah membuka web-webnya para financial planner seperti mas Aidil Akbar, mba Ligwina Hananto, Prita Gozhie, akhirnya daku memutuskan untuk mencoba menyimpan uang, dengan cara yang tidak konvensional seperti hanya menyimpan uang di tabungan.
Selasa minggu ini yang ngisi acara Your Money-nya mas Aidil Akbar, dan topiknya Investasi Emas. Menurut mas Aidil, kalau pemula pengen investasi emas sebaiknya berbentuk emas kepingan / batangan. Ada banyak ukuran yang bisa kita beli, tinggal disesuaikan dengan uang yang kita miliki saja, seperti 1 gr, 2 gr, 5 gr, dan seterusnya. Kenapa “nabung” emasnya dalam bentuk kepingan dan bukannya emas perhiasan? Karena emas kepingan itu 24 karat sedangkan kalau perhiasan menggunakan emas 22 karat. Kalau bentuk perhiasan kita jual lagi harga pembuatan akan hilang, jadinya kita cuma bisa dapet harga emasnya aja. Lalu katanya lagi, kalau pemula sebaiknya invest di emas fisik, jangan transaksi emas dunia.
Terus ada yang nanya, kalau kita mau investasi emas sebaiknya di cicil atau tunai? Nah, kata mas Aidil dua-dua nya gak masalah, karena emas ini termasuk aset aktif. Tapi kalau mau beli emas dengan cara dicicil, cicilan itu harus maksimum 30% dari gaji bulanan.
Emas dalam waktu 30 tahun terakhir belum pernah turun hingga 50%. Kalau mengutip tulisan mas Aidil di blognya, “harga emas Logam Mulia di Indonesia pun secara konstan memang terus meningkat”. Sehingga emas bisa digunakan untuk investasi pendek, menengah, ataupun menengah-panjang. Kenapa emas? Karena tingkat likuiditasnya seperti deposito, tabungan, uang yang gampang diuangkan kembali, tapi hasil investasinya tinggi dan bisa mencapai 15-20%/tahun.
Kemudian, kalau mau investasi sebelumnya kita harus tau dulu tujuannya apa. Emas bisa digunakan sebagai emergency fund karena bisa dicairkan kapan saja. Oh iya, jangan lupa belilah emas batangan / kepingan yang memiliki sertifikat antam. Kenapa? Untuk tau berapa gramnya emas yang kita beli/miliki, berapa karatnya, dan selain itu gunanya sertifikat agar emas tersebut bisa dijual di seluruh dunia. Selain itu gunakan emas sebagai portofolio keuangan kita, dan penyeimbang kalau kita udah punya deposito, reksa dana, properti. Harga emas Indonesia akan naik kalau harga emas dunia naik, dan harga dolar menguat (rupiah melemah). Terus belinya dimana donk? Salah satunya bisa dilihat di logammulia.com
Oh iya, kalau misalnya mau nanya-nanya soal emas jangan tanya ke daku ya, kecuali mau nanya soal Mas (jawa) *eh*. Mending langsung mention aja salah satu finplan yang sempat saya sebutkan di atas tadi. Postingan ini hanya merangkum saja, kalau ada yang mau berbagi atau nambahin silahkan, biar kita bisa sama-sama belajar. Sekalian kalau punya tempat beli emas yang recommended juga bisa share yaa..
Jadi, mau beli emas yang berapa gram kita?
Kalau gandeng mas jawa bisa dapet emas keping gak? #eh
wahahahaha tetep aja usaha komen awalnya =)))
didut recently posted..Review: Ngiler Liat Samsung Ultra Series
Abis urusan ina inu selesai aku kayaknya mau investasi di emas juga
Thanks udah ngingetin lagi ya, Dit
Ceritaeka recently posted..Dalam Hati Saja
harga emas emang dari tahun ke tahun cenderung meningkat. kalo mau dapet keuntungan yang (cukup) signifikan, kasih jeda sebelum kemudian dijual kembali. contoh, beli perhiasan emas saat baru punya anak 1, kemudian ditahan sampai kemudian apabila perlu dijual saat anak sudah siap masuk sekolah, atau lain-lain.
Billy Koesoemadinata recently posted..Short Story #173: Kecewa
Ayo Billy.. Nabung buat Cissy dan calon adek-adeknya nantiii…
ini sebaiknya memang masuk dalam rencana keuangan kita sih, kalau daku gak cuma di LM tapi reksadana juga, harus dibagi-bagi.. ibaratnya jangan naro telor dalam satu kantong, takutnya sekali kesenggol pecah semua *apasih ini*
Dilla recently posted..Emak-emak Banget
Iya bener banget Dilla.. Kata para finplan itu.. jangan naro satu telur dalam satu keranjang, jadi kalau misalnya ada apa2 gak semua hangus/hilang…
Setuju banget sih mba dengan investasi emas. Saya punya pengalaman kalau dulu saya beli 1 emasnya kalo nggak salah sekitas Rp 700rb-an.. Kemarin kemarin ini saya jual lagi karena ada keperluan mendesak, lakunyanya sekitar Rp 1300ribu-an.. lumayan lo, hampir 2 kali lipat.
Cuman nyimpannya rada rada susyeh, maklum kita masih ngontrak sana-sini dan belum menetap. Kalo di simpan di safetybox bank, malu.. emas nya juga barun secuil..
salam kenal mba Dita
Pengalamanku investasi emas malah tidak begitu menguntungkan, hanya 0.8 persen saja keuntungannya. May be it was a bad timing
sabaiX recently posted..New Hang Out Place In South Jakarta
Anda kurang beruntung.. Ayo coba lagi…
Beli emasnya bisa di pegadaian syariah loh
lagi rencana mau mulai sih eh kebetulan baca ini
thank you for the insight
evi recently posted..Apa yang Harus Kusyukuri Hari Ini?
kalo udah punya emas, sayang buat di jual,,
jadi klo butuh dana bisa digadai,, hehehe…
emas memang adalah cara mengamankan aset yang paling tepat. Semua investasi saya alihkan ke emas
Warning: curl_setopt_array(): CURLOPT_FOLLOWLOCATION cannot be activated when an open_basedir is set in /home/ilusacom/public_html/di-ta/wp-content/plugins/alpine-photo-tile-for-instagram/gears/alpinebot-primary.php on line 382